Powered By Blogger

Senin, 11 Maret 2013

Sikap Majikan Terhadap Pembantu di Rumah


Sikap Majikan Terhadap Pembantu di Rumah
Disebuah rumah mewah daerah komplek banyak majikan yang mencari pembantu yang rajin dan kerja keras. Pada saat itu ada seorang pembantu yang menawarkan dirinya untuk bekerja sebagai pembantu di rumah mewah yang majikannya bernama Ratna. “majikannya bertanya siapa nama kamu??”tanya majikan.Terus pembantu menjawab nama saya Tina.”Asli dari daerah mana kamu Tina??”tanya majikan.Saya berasal dari daerah Lumajang bu”jawab Tina. Akhirnya Tina diterima bekerja mulai besok pagi kamu harus mencuci baju semua yah Tina.Tina menjawab yah bu besok saya akan bangun pagi untuk mencuci baju. Waktu pagi harinya Tina bangun untuk mencuci baju dan menggosok baju Tina berkata,heran deh, dari pagi nggak habis-habis Pakaiannya… Dan selama menggosok baju Tina tidak lelah untuk bekerja sebagai pembantu.
Nah, selama nggosok itu, Tina dipanggil oleh majikannya untuk menyiapin makanan dan membuat teh hangat untuk sekeluarga majikan. Tina disuruh majikannya untuk memasak nasi goreng yang sangat enak. Tetapi pada saat situasi di dapur tidak mendukung semua bahan perlengkapan untuk memasak sudah habis. Selama menunggu masakan yang tidak matang-matang majikannya memanggil Tina.Majikan mulai bertanya pada Tina makanannya ini mana kok belum matang samapai saat ini. Tina menjawab maaf bu di dapur bahan-bahan untuk memasak sudah habis semuanya. Lalu dilihat wajah dari majikannya sedikit marah dan jengkel pada Tina si pembantu itu. Tina disuruh belanja di pasar untuk beli perlengkapan bahan-bahan yang habis di dapur. Majikannya hanya memberi uang pada pembantunya sebesar 60.000. Sesudah sampai pasar Tina bingung beli bahan-bahannya di karenakan hanya diberi uang sedikit oleh majikannya.Kemudian Tina membeli bahan dengan secukupnya saja sisanya untuk ongkos balik naik becak.
Sesudah sampai rumah Tina ditanyai oleh majikannya sudah beli bahan-bahan di dapur Tina. Tina menjawab sudah beli kok bu.Tampah wajah tersenyum meskipun hanya memendam kesakitan hati dari pembantu.Akhirnya Tina menuju ke dapur untuk memasak nasi goreng. Tina memberikan masakannya untuk dimakan oleh majikannya.Hasilnya masakan nasi goreng Tina sangat enak sambil majikannya tersenyum kepada Tina.Lalu Tina memberikan minuman teh hangat kepada majikannya dengan lahap makanan nasi goreng itu pun habis.
Kembali Dari ceritaTina, majikannya bertanya pada Tina dulu kamu bersekolah sampai pendidikan apa??”Tina dulu bersekolah hanya sampai SMP bu tidak bisa melanjutkan jenjang sekolah sampai SMA.”jawab Tina.Majikannya bertanya lagi kamu tidak pernah berkumpul sama teman sama seperti profesi kamu. Tina menjawab jarang sekali bu berkumpul dengan teman-teman sesama profesi seperti pembantu gini biasanya berkumpul di ujung gank atau tengah lapangan, layaknya pembantu-pembantu lainnya.

Akhirnya  ketika sudah berbicara dengan majikan.Seperti biasanya melanjutkan bekerja lagi untuk mengepel lantai rumah.Tina lekas membawa obat dan alat untuk mengepel setelah obatnya dituangkan di lantai dengan sedikit Tina mengepel dari lantai satu ke lantai yang lain dengan penuh semangat kerjanya tidak pantang menyerah untuk mengambil sebuah resiko profesi sebagai pembantu.
Ketika bekerja dengan majikan selama lima tahun, Tina sudah mendapat temen sesama pembantunya waktu itu, di perumahan yang Tina tinggali, masih jarang ada pembantunya. Jadi, Tina lebih banyak berdiam diri di rumah. Karena majikan menyekolahkan Tina melanjutkan sampai SMA sambil saya tetap bekerja.
Suatu  ketika di rumah majikan inilah, Tina melakukan hal yang merugikan materi dan dirinya sendiri Mungkin karena masa remaja Tina. Tina mempunyai seorang teman lelaki, masih di wilayah Jakarta Tetapi menggunakan telpon rumah,masuk wilayah Jakarta-Lumajang. Dengan permasalahan itu, ketika Tina dan teman laki-laki sering telpon-telponan, sehingga biaya telpon rumah mahal.Sampai majikannya, tidak mau membayar tagihan telpon , karena majikannya tidak pernah memakainya dengan hal-hal yang tidak penting seperti itu.
Setelah beberapa bulan telpon rumah dimatikan dari pusat, mau nggak mau majikannya harus membayar, karena telpon gunanya untuk menghubungi keluarga majikannya apabila sedang diperlukan. Jumlah tagihan telponnya tidak sedikit, seingat Tina berjumlah sembilan ratus lima puluh ribu rupiah. Uang sebanyak itu masih sangat banyak sekali. Tapi yang Tina ingat sekarang perbuatan yang salah dan membuat Tina menyesal,Majikannya menanyai Tina, dengan amarah.Suara yang keras dan tidak enak kalau didengar .Karena Tina sampai ketakutan,majikannya hanya bertanya nomor siapakah yang tertera dalam surat tagihanini.  Akhirnya Tina mengakui. Dan setelah itu, majikannya tak membahas lagi tentang tagihan telpon.Waktu itu ekonomi tidak semapan sekarang.banyak yang belumdi bayar tentang gaji pembantunya. 
Pengalaman paling berkesan Tina bekerja di rumah majikan
Setelah bekerja dengan Bu Ratna majikannya, Tina juga bekerja di saudara Bu Ratna sebut saja namanya Bu Nina. Di rumah Bu Nina, tiga tahun, sampai akhirnya Tina pindah ke Bandung. Kali ini berbeda, Tina mengasuh anak dari Bu Nina dan sejak saat itu, Tina mulai banyak berteman dengan sesama pembantu rumah lain, ke pinggiran jalan dan sesekali nongkrong di lapangan bersama dengan anak majikan Bu Nina. Tapi, Tina tetap pilih-pilih teman dan Tina masih tidak mau berteman dengan sesama pembantu yang sikapnya tidak baik.


  Tina juga pernah ditanya, oleh tetangga majikan
“Mbak Tina, apa sih rahasianya kok bisa lama kerja sama Bu Nina?” Tanya seorang ibu,  yang pingin tahu rahasianya supaya tidak berganti-ganti pembantu.Semenjak Tina tinggal di situ tidak ada rasa bosan atau marah dari majikan karena Ibu majikan Bu Nina sangat baik dan peduli.
“Jadi,kami saling membutuhkan, Bu. Tina butuh uang dan Bu Nina membutuhkan tenaga pembantu.” Seingat Tina, Tina sedang menggendong anak majikan di samping jalan.
Itu lebih parahnya lagi dari ibu tersebut, penyebab para pembantunya lari adalah memfitnah pembantunya. Tanpa sepengetahuannya, saudara majikannya sering masuk kamar pembantunya dalam keadaan rumah sepi. Tina tahu ceritanya, karena pembantu-pembantu yang sudah pulang sering berbicara ke Tina dan teman yang satunya. Nasibnya, nelangsa banget kalau terpikir kejadian ini. terakhir, ibu tersebut memperoleh pembantu baru, orangnya cantik,tampang seperti pramugari.Belum seminggu bekerja, ia sudah difitnah mencuri perhiasan dan uang majikannya.
Lalu sekarang, Tina di Bandung  juga memasuki profesi yang sama. Hubunganya, meskipun Tina sudah puluhan tahun bekerja, Tina hanya manusia biasa pasti ada salahnya dalam bekerja. Tahun 2009 lalu, Tina juga sempat kabur ke rumah kontrakan teman gara-gara masalah sdikit. Baju dan celana majikan terkena kelunturan warna kain celana berwarna coklat. Kemudian baju dan celana tercampur jadi satu warnanya menjadi kuning-bercampur coklat, Tina sangat di marahi besar oleh majikannya untuk mengganti baju dan celana majikannya dengan harga yang sangat mahal sekitar 800.000. Tina berpikir penghasil segitu dapat darimana.Penghasilan pembantu saja biasanya 600-700 ribu per bulan. Kemudian Tina juga bingung untuk mengganti uang sebesar itu,Tina sempat berpikir untuk kabur dari rumah majikannya tersebut.Tetapi Tina meminta maaf kepada majikannya tentang kesalahan yang telah Tina perbuat. Akhirnya Tina dimaafin kesalahannya kepada majikannya. Lalu majikannya bilang kepada Tina jangan sampai mengulangi lagi kesalahan yang telah kamu buat.”Ea bu.Tina tidak akan mengulangi lagi kesalahan tersebut.”jawab Tina.
Dengan adanya permasalah majikan vs pembantu berikut tips-tipsnya yaitu di dalam majikan dan pembantu harus saling menghargai meskipun posisi keduanya berbeda serta jangan sewenang-wenang pembantu kita,diperlakukan dengan tidak baik. Begitu pula pembantu jangan lha membuat kesalahan yang sangat parah yang membuat majikan marah. Jadi keduanya harus bersikap saling menghormati dan menghargai biar tidak terjadi pertengkaran,pencurian,fitnah dan penganiayaan terhadap pembantu rumah.^_^
* * * * * * Sekian dan Terima Kasih * * * * * * * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar